Jumat, 07 Oktober 2016

Pentingkah Berlama-lama Memanaskan Mesin ?

Bagi kebanyakan orang, ritual pertama sebelum melakukan perjalanan panjang adalah memanaskan mesin mobil.

Tak sedikit yang berlama-lama memanaskan mesin mobil di pagi hari atau setelah mobil sudah lama tidak dipakai.

Sekarang, dengan makin berkembangnya teknologi injeksi pada mesin mobil modern, memanaskan mesin dalam waktu lama tak diperlukan lagi. Pasalnya, kebutuhan bahan bakar untuk proses pembakaran telah diatur oleh Electronic Control Unitatau ECU.
Pemanasan mesin mobil modern hanya membutuhkan waktu 30 detik hingga satu menit saja, lebih dari itu justru membuang bensin. Indicator temperatur mesin kini bisa jadi acuan siap tidaknya mesin digunakan. Bila mesin normal, maka jarum penunjuk perlahan naik ke posisi tengah.
Penggunaan pelumas yang baik juga memungkinkan mesin mobil tetap dalam keadaan baik meskipun tidak dinyalakan dalam waktu lama (lebih dari 6 jam). Menggunakan pelumas sesuai spesifikasi yang dianjurkan tidak akan membuat material atau partikel turun ketika mesin tak digunakan. Sebagian dari pelumas masih tetap menempel pada mesin dan menjaga kondisi mesin tetap oke.
Mesin yang sudah stabil namun tetap dipanaskan dalam waktu lama justru membuat boros bensin karena bensin terbuang sia-sia. Selain boros bensin, memanaskan mesin dapat meningkatkan polusi udara.
Kandungan emisi gas buangan knalpot sangat berbahaya, mengingat zat yang paling dominan dalam emisi gas tersebut adalah karbon dioksida (CO2).  Selain berbahaya bagi lingkungan sekitar, gas buangan juga bisa menyebabkan gangguan pernapasan akut bagi orang-orang disekitar.
Berbeda dengan mobil dalam kondisi idle dimana hanya sedikit kemungkinan asap knalpot masuk ke dalam kabin. Kondisi idle mobil biasanya digunakan agar AC mendinginkan suhu kabin.
Hindari pula memanaskan mesin berlama-lama dalam ruangan tertutup tanpa sirkulasi udara yang lancer karena dapat membahayakan pernapasan.

Sumber : toyota.astra.co.id